Peran Psikologi Pendidikan dalam Situasi Corona

PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN SELAMA
PANDEMI COVID-19
Oleh : Siti Maesaroh

Saat ini dunia digemparkan dengan kasus virus corona atau dikenal dengan covid-19 yang sudah mewabah ke Indonesia. Kasus positif covid-19  di Indonesi pun kian bertambah dan sudah memakan banyak korban. Perkembangan wabah virus Covid-19 yang kini kian memprihatinkan, sangat berdampak sekali terhadap dunia pendidikan. Jika kondisi ini terus meningkat, maka dampaknya terhadap dunia pendidikan pun akan semakin meningkat. Dampak yang paling dikhawatirkan adalah keterlambatan siswa dalam proses pembelajaran. Yang bisa mengakibatkan terhambatnya kematangan mereka di masa yang akan datang atau trauma psikologis yang membuat mereka tidak semangat dalam belajar.

Merurut data terakhir (20/4/20) kasus positif Covid-19 mencapai 9.511. Dengan total pasien sembuh 1.254 orang dan meninggal 773 orang. Salah satu upaya pencegahan dari penyebaran virus Corona ini, pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah mengeluarkan kebijakan agar para siswa di Indonesia melaksanakan pembelajaran di rumah. Maka dalam situasi seperti ini, psikologi pendidikan sangat berperan penting dalam penyelenggaraan kebijakan pemerintahan bagi siswa selama belajar di rumah.

Di Indonesia sendiri, sudah lebih satu bulan proses belajar mengajar dilakuakan dengan sistem jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi yang ada, untuk merendam dampak negatif virus corona terhadap pendidikan. Guru memberikan pembelajaran secara online. Selain pemberian materi yang berkaitan dengan pembelajaran yang  sesuai RPP atau silabus, penting juga bagi guru untuk memberikan edukasi tentang virus corona, baik dari aspek pencegahanya maupun cara menyikapnya. Misalnya imbauan untuk mencuci tangan yang benar, atau penggunaan masker ketika akan keluar rumah. Dan memberikan pendampingan psikologi kepada peserta didik khususnya untuk sekolah-sekolah yang berada di wilayah terdampak virus corona. Dengan pendampingan ini diharapkan dapat meringankan beban psikilogis mereka serta menguatkan kembali semangat belajarnya.

Meskipun banyak yang menyalahkan pengajar ketika memberikan tugas akan membuat peserta didik tertekan dengan adanya virus corona. Sehingga menurunkan imunitas tubuh anak. Tetapi saat situasi tidak normal seperti ini, proses belajar mengajar harus tetap berjalan. Pelaksanaan pembelajaran oleh guru atau dosen secara online kepada siswa atau mahsiswa sangat penting dilaksanakan selama pemberhentian pembelajaran secara tatap muka. Apalagi di zaman teknologi komunikasi tanpa batas seperti ini. Karena dikhawatirkan selama di rumah, peserta didik akan menghabiskan waktu hanya dengan bermain gadget atau bahkan keluar untuk berlibur. Terkait hal itu, pembelajaran jarak jauh melalui kelas online dianggap solusi efektif untuk mengantisifasi dampak covid-19 terhadap pendidikan. 

Di samping itu selain guru, pendampingan pembelajaran di rumah menuntut orang tua untuk memaksimalkan peranya dalam mendidik anak terutama jika mereka masih berusia Sekolah Dasar, karena pada usia ini anak masih bersifat susah diatur. Oleh karena itu, orang tua harus pandai-pandai mengenali karakteristik anak sehingga pendampingan proses pembelajaran yang dilakukan dirumah berlangsung secara efektif dan psikologis atau sesuai karakter anak. Tidak jarang ditemukan dalam melakukan pendampingan, pola asuh pada anak dilakukan orang tua dengan cara keras dengan disertai ancaman-ancaman. Pendampingan ini akan menjadikan karakteristik anak yang penakut, pendiam dan tertutup. 

Oleh karena itu, untuk menyikapi kebijakan pemerintah terkait pembelajaran di rumah akibat Covid-19 ini, psikologi pendidikan berperan sangat penting bagi guru maupun orang tua untuk melakukan pendekatan kepada anak didik selama proses pembelajaran di rumah. Sehingga pendampingan dari guru dan orang tua dapat mengurangi dampak dari lumpuhnya pendidikan di Indonesia akibat Covid-19 yang menghambat kematangan anak didik dalam belajar dan memberikan motivasi kepada anak didik untuk tetap semangat dalam belajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGAN 10 NOVEMBER

Perasaan Yang Enggan Hilang