Bukan Kemengan tapi Pengalaman

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya Hari Sabtu, 12 Mei 2018 kami (Siti Maesaroh{MTK}, Misbah{Ekonomi}, Neng Pipit{Fisika}, Salwa Sabila{Biologi}, Tia Khoirunnisa{Geografi} dan Restu{Kimia}) mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kopetensi.

Ini terjadi ketika saya kelas 11 MIA 2. Saat itu saya termasuk murid yang lumayan paham terhadap mapel matematika. mungkin karna saya menyukai mapel matematika sejak saya SD. Karna menurut saya matematika termasuk pelajaran yang mudah dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran yang
lain.

Oh ya nama guru matematika saya adalah bu Ipa.
Beliau menawari saya tentang Olimpiade yang diselenggarakan di MAN 6 CIAMIS RANCAH. Awalnya saya dan Restu dipilih oleh guru kimia dan matematika untuk mengikuti Olimpiade ini dalam bidang kimia dan matematika. Nah jadi kita dibebaskan untuk memilih salh satu dari kedua bidang tersebut. Jika Restu memilih kimia yaa saya matematika. Yahh kitapun dibuat bingung. Akhirnya saya memutuskan untuk memilih matematika saja, mengapa? Karena saat duduk di smp saya pernah mengikutu OSN di bidang matematika.

Sejak itu kita berenam mulai eksta belajar menelaah soal-soal latihan materinya dari mulai kelas 10 sampai kelas 12. Wahh sungguh pusingnya bukan lagii.

Beberapa hari telah terlewatkan, hari yang dinanti-nantikan kini tinggal 2 hari lagi. Saya merasa agak putus asa. Mengapa? Karena materinya belum semua ketelaah, yahh saya pun bertekad untuk tetap semangat, niatkan ini karena Allah semata. Tak apah soal menag dan kalah itu jangan dipikirkan, yang penting usaha nya.

Dua hari telah berlalu dengan berseragam lengkap dengan jas almamater, kami berenam berangkat ke MWN 6 CIAMIS RANCAH, sekitar jam 7 pagi dengan perasaan dan suasana hati yang deg-degan. Kurang lebih dua jam perjalanan akhirnya sampailah kita ke tempat tujuan. Perasaan deg-degan pun semakin tak menentu. Setelah turun dari mobil kita langsung menuju sekretariat untuk mengisi daftar hadir. Kemudian mengikuti upacara pembukaan. Olimpiade ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi tingkat MA se-kabupaten ciamis.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga, Aku berjalan menuju ruang 5 (matematika) wah..  Ini menegangkan, Setelah dilihat satu persatu ternyata soal-soalnya susaahhh, mungkin hanya sebagian yang bisa diselesaikan.

Setelah berfikir, berfikir, dan berfikir gak terassa waktu tinggal beberapa menit lagi. Waktu menunjukkan kurang 5 menit harus sudah dikumpulkan sementara soal masih belum selesai jadi ya ngarang aja nih, gimana caranya soal bisa
terselesaikan semua. Waktu habis dan soal sudah harus dikumpulkan.

Kemudian para peserta dipersilahkan kembali ke tempat semula untuk beristirahat sambil menunggu hasilnya. Adzan dzuhur pun berkumandang, kami memutuskan untuk shalat dzuhur terlebih dahulu.

Setelah selesai kami kembali ke sekolah lagi, dan pak Peri (guru fisika) memanggil kami ternyata dia  akan memberitahu hasil KSM kami. Euhh rasa dagdigdug pun kembali lagi. Dan ternyata hasilnya tak begitu memuaskan aku mendapat peringkat ke 7 dari -+35 orang. Begitu juga dengan teman-temanku tak ada yang masuk 3 besar..

Tak apa yah kawan yang penting kita sudah berusaha maksimal. Tujuan kita bukan menjadi juara, melainkan terus menggelinding dan bekembang. So, Jangan berkecil hati yaaa. Jadikan itu pengalaman yang berarti kawan..

Okeyy.. Saatnya pulang. 😊😊😊
Terima kasih semuanya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGAN 10 NOVEMBER

Peran Psikologi Pendidikan dalam Situasi Corona

Perasaan Yang Enggan Hilang